LEBIH dari tiga dekade setelah peluncuran, sebuah pesawat ruang angkasa
NASA berjuang keras untuk sejengkal lagi dapat melewati tepi sistem tata
surya kita.
Pesawat itu adalah Voyager 1 yang kini berada 11 miliar mil dari
matahari. Pesawat ini telah menjelajahi pinggiran tata surya sejak 2004.
Para ilmuwan mengatakan, Senin (5/12), Voyager 1 telah memasuki
wilayah baru dalam sistem surya yang dijuluki sebagai zona stagnasi.
Voyager 1 masih tinggal selangkah lagi untuk benar-benar ke luar
dari sistem tata surya. Ini akan menjadikan pesawat ruang angkasa buatan
manusia pertama yang menyeberang ke ruang antarbintang.
Pesawat tersebut memiliki daya baterai yang cukup untuk bertahan
hingga 2020. Tapi, para ilmuwan berpikir Voyager 1 akan mencapai ruang
antarbintang sebelum tahun itu, yakni dalam hitungan beberapa bulan atau
tahun.
Kepala ilmuwan Ed Stone dari NASA Jet Propulsion Laboratory
mengatakan, waktu sampainya Voyager 1 ke ruang antarbintang tidak jelas
karena belum pernah ada pesawat berkelana hingga sejauh itu.
"Perjalanan masih berlanjut," kata Stone dalam pertemuan American Geophysical Union di San Francisco.
Pada tahun lalu, Voyager 1 telah menjelajahi wilayah baru. Wilayah
ini tampaknya stagnan karena badai matahari telah berkurang secara
dramatis. Lantas partikel energi tinggi dari luar merembes ke dalam.
Itulah tanda-tanda bahwa Voyager 1 berada di ambang pintu ruang
antarbintang.
Para ilmuwan berharap dapat melihat tanda-tanda beberapa saat
Voyager 1 melintasi batas, termasuk perubahan arah medan magnet dan
jenis angin. Angin antarbintang lebih lambat, lebih dingin, dan lebih
padat daripada angin matahari. (AP/OL-5)
Jumat, 09 Desember 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar